Rabu, 04 Maret 2015

Bagaimana Mengatasi Masalah Dengan Pasangan

Bagaimana mengatasi masalah dengan pasangan? Apakah anda sedang bermasalah dengan suami/istri, pacar atau pasangan anda? Kemana semua rasa kasih yang sebelumnya anda beri ke pasangan anda? Apakah anda merasa selalu bertengkar pada setiap hal? Apakah pasangan anda sudah menjadi musuh anda? Bagaimana itu bisa terjadi?
Pertanyaan - pertanyaan diatas adalah pertanyaan yang umum yang sering kali kita dengar. Proses "membuat masalah dengan pasangan" terjadi dengan diam - diam dan tidak disadari. Jadi sangat sulit untuk kita menyadari apa yang sudah kita lakukan. Peperangan emosional biasanya dimulai setelah masa bulan madu. Tiba - tiba salah satu yang jarang melakukan kesalahan, menjadi sering melakukan kesalahan.
Seseorang yang biasanya membuat kita bahagia secara perlahan - lahan menjadi musuh... seseorang yang selalu memikirkan dirinya sendiri dan tidak percaya. Kita sangat yakin kalau dia hanya melakukan hal yang menganggu dan membuat kita marah. Kemudian kita membalas dendam kepadanya, dan mendapatkan hasil yang sama. Perlahan - lahan, kita sudah lupa bahwa kita mencintainya dan sekarang heran mengapa seperti ini.
Salah satu hal yang paling penting untuk di lakukan ketika memulihkan kembali cinta yang ada adalah dengan memulai menghilangkan keraguannya, seperti anda akan menjadi teman baiknya. Untuk melakukan hal itu, ingatlah 3 hal ini : 

1. Hindari emosi anda dan dengarkan suami/ istri anda.


Apa yang sebenarnya ingin ia katakan?

Sebagai contoh :
Pasangan anda kecewa karena anda selalu pulang kerumah tengah malam, dan kemudian berkata, "Ini dia, kamu telat untuk makan malam dan bahkan tidak menghubungi aku. " Reaksi pertama anda pastilah membela diri dengan memberikan alasan mengapa anda telat. Namun, sebaiknya dengarkan saja apa kata pasangan anda ... Ketika kita sudah sibuk berbicara, kita tidak akan terlalu peduli apa yang di katakannya tadi.
Anda mungkin menyadari bahwa pasangan anda berusaha untuk mengatakan kalau ia sebenarnya tersakiti, dan bukan memaksudkan bahwa anda adalah orang yang buruk. Dengan menahan membela diri anda dan berusaha mengerti kekecewaan pasangan anda, perbincangan bisa menjadi lebih damai dan tidak ada argumen untuk membela diri. Di situasi seperti ini, minta maaf lah karena sudah telat, dengarkan, dan sadari situasi dari sudut pandang pasangan anda, hal ini akan secara dramatis mengubah situasi menjadi jauh lebih baik.

2. Jangan ambil dalam hati kata - kata pasangan anda yang tidak baik.

Dengan kata lain, jangan langsung bereaksi hanya dengan emosi anda. Biarkan otak anda berpikir sebentar tentang situasi dan apa yang sudah dikatakan, daripada menganggap bahwa pasangan anda mencoba untuk menyakitimu. 
Untuk membantu anda bereaksi tidak hanya dari emosi, tanyakan diri anda beberapa pertanyaan sederhana ini : Apa yang akan saya katakan pada pasangan saya apabila saya tidak ambil hati kata - katanya yang menyakitkan itu? Bagaimana jika yang ia katakan sebenarnya bukan tentang saya? Jika itu benar, apakah saya harus mendengarnya? Haruskah saya meresponnya dengan baik?
Sebagai contoh : 
Pasangan anda sedang mengalami hari yang buruk dan tidak mau mengatakannya kepada siapapun mengenai hal itu. Kemudian anda mendekatinya dan mulai membicarakan tentang hari anda.
Secara tiba - tiba pasangan anda marah bahwa anda tidak pernah mendengar, jika anda menyediakan satu menit untuk "BERPIKIR" tentang situasinya, tanpa dengan tiba - tiba bereaksi, anda mungkin menyadari bahwa pasangan anda sedang mengalami hari yang buruk dan membutuhkan seseorang untuk "MENDENGARKAN" kisahnya, bukan berarti anda "TIDAK PERNAH" mendengarnya.  Dengan tidak bereaksi secara tiba - tiba, anda mungkin bisa menemani pasangan anda .. dan kemudian dia bisa mendengarkan anda nanti. Sekali lagi, kemungkinan - kemungkinan munculnya argumen - argumen bisa kita ubah menjadi perbincangan teman akrab.

3. Bagaimana jika saya tidak melihat pasangan saya sebagai musuh?

Bagaimana cara saya untuk meresponnya bahwa sebenarnya saya mencintainya? Bagaimana cara memulainya?
Anda ingin menjadi orang yang diakui pendapatnya benar atau ingin mencari solusi dari pertengkaran anda? Apakah anda ingin hubungan yang sehat? Hubungan yang paling sehat adalah dimana kedua pasangan sama - sama membenarkan pendapat, dan bisa mengekpresikan perasaannya dan tentu saja didengarkan. Sebenarnya, cuma butuh satu orang untuk mengubah bentuk dari hubungan. Jadilah orang itu. Berhenti menyerang dan membuat pasangan anda didalam mode membela diri.  
Mulailah dengan berlaku baik kepada diri anda sendiri dan pasangan anda dengan memberikannya manfaat. Dengan begitu, anda memulai untuk merubah bentuk hubungan anda dari negatif menjadi positif, dari menyerang menjadi pengertian, dari bertengkar menjadi keakraban, dari musuh menjadi teman, kekasih, dan pasangan. Satu sikap kebaikan akan memberikan dampak jangka panjang, menuju komunikasi yang lebih baik.
:-)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar